Tugas Pokok Pantera Muda Hukum Forex


Tugas Pokok Kejaksaan Agung Republik Indonesia Kejaksaan Agung merupakan Aparatur Negara yang diatur Dalam UU n ° 15 Tahun 1961 dan digantikan dengan UU n ° 5 Tahun 1991dengan tugas Pokok, yaitu sebagai berikut. Mengadakan penuntutan Dalam perkara-perkara di pengadilan-pengadilan Negeri. Menjalankankeputusan Dan ketetapa Hakim tentang perkara-perkara pidana. Mengadakan penyelidikan lanjutan mengenai kejahatan dan pelanggaran hukum. Mengawasi berbagai aliran kepercayaan dala Masyarakat yang mengancam dan membahayakan keamanan Masyarakat dan Negara. Gedung Agung kejaksaan, Kejaksaan Agung dipimpin Oleh seorang Jaka Agung dan dibantu Oleh beberapa orang Jaksa Agung Muda. Dalam menjalankan tugasnya, IA memegang pimpinan pelaksanaan tugas kejaksaan dan mempunyai wewenang sebagai penuntut Umum tertinggi. (Sumber. Dikutip dari buku) la leadership atau Kepemimpinan Adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang rimasto agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang Telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting manajemen Dalam, bahkan dapat dinyatakan, kepemimpinan Adalah inti Dari Managemen. Di Dalam kenyataan, Tidak semua orang yang menduduki Jabatan pemimpin memiliki kemampuan untuk memimpin atau memiliki 8216kepemimpinan8217, sebaliknya banyak orang yang memiliki Bakat kepemimpinan tetapi Tidak pernah mendapat kesempatan untuk menjadi pemimpin Dalam arti yang sebenarnya. Sedang pengertian 8216kepala8217 menunjukan Segi formale dari Jabatan pemimpin Saja, maksudnya Secara yuridis formale setiap orang dapat saja diangkat mengepalai sesuatu Usaha atau bagian (berdasarkan Surat keputusan atau surat pengangkatan), walaupun Belum tentu orang yang bersangkutan mampu menggerakan mempengaruhi dan membimbing bawahannya Serta (memimpin ) memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai tujuan. 1. Jenis-Jenis kepemimpinan Sepanjang perjalanan Sejarah manusia, Selalu ditemui adanya pemimpin-pemimpin Dalam berbagai bidang kegiatan yang pada dasarnya dapat digolongkan menjadi 4 Jenis kepemimpinan: 1. Kepemimpinan di bidang rohaniah 2. Kepemimpinan di bidang politik 3. Kepemimpinan di bidang militer, Dan 4. kepemimpinan di bidang gestionale Adapun yang menjadi Pokok masalah pembahasan Dalam buku ini Adalah Jenis kepemimpinan yang terakhir Atau kepemimpinan di bidang manajerial khususnya Dalam bidang pertunjukan seni. Kepemimpinan manageriale Adalah kepemimpinan yang kegiatannya dilakukan berdasarkan efisiensi atau berdasarkan perhitungan reale Usaha Antara yang dijalankan dengan Hasil yang diharapkan. Cara-cara untuk mencapai tujuan yang Telah ditetapkan tersebut Adalah dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen seperti yang sebelumnya diuraikan. 2. Teori-teori Kepemimpinan Ada 2 macam pendapat atau konsepsi tentang timbulnya kemampuan seseorang untuk menggerakan orang-orang rimasto Dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan. - Teori Genetik (pembawaan sejak Lahir) Di Masa Lalu banyak orang percaya bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin Karena Darah atau keturunan. Teori ini biasanya Hidup di kalangan bangsawan. Lihat misalnya Dalam ceritera pewayangan: Mahabarata, Ramayana, Panji, dan Sejarah kerajaan-kerajaan indù dan islam di Indonesia. Dalam hal ini hanyalah keturunan raja saja yang dapat menggantikan kedudukan ayah atau orang tuanya untuk memerintah sebagai seorang pimpinan. Sebaliknya Jika orang tuanya Bukan atau Tidak pernah menjadi pemimpin, anak-anaknya dipandang Tidak akan mampu menjadi pemimpin. Dalam Alam demokrasi sekarang ini, teori ini banyak ditentang. - Teori Sosial Teori Sosial mengatakan bahwa kepemimpinan bukannya diperoleh berdasarkan keturunan, tetapi Karena pengaruh situasi dan kondisi Masyarakat. Dengan perkataan lain teori ini menyatakan bahwa semua orang dapat saja menjadi pemimpin Asal memiliki Bakat-Bakat yang dapat cukup dikembangan melalui Pendidikan, pengalaman, dan latihan tergantung Pula akan ada tidaknya kesempatan Serta Iklim yang memungkinkannya menjadi pemimpin. Teori Sosial ini sekarang Lebih banyak dipakai Karena Lebih sesuai dengan Alam demokrasi dan tuntutan hak-hak asasi manusia. 3. Jalan Menjadi Pemimpin Ada beberapa Jalan bagi seseorang untuk menjadi pemimpin, diantaranya Adalah: - Dengan jalan membentuk diri sendiri Orang-orang yang memiliki kemampuan mencipta atau orang-orang yang Kreatif dan memiliki prakarsa (inisiatif) yang dapat Tinggi memupuk dan mengembangkan kemampuannya sehingga akhirnya Akan dapat menciptakan Suatu Usaha yang dipimpinnya sendiri Secara Baik. - Melalui pemilihan banyak orang Biasanya hal ini terjadi di Dalam politik Organisasi-Organisasi, Serikat sekerja, Organisasi Kesenian, Olahraga, dan sebagainya. Lazimnya pemimpin yang dipilih orang Banyak ini bertugas Dalam jangka Waktu yang Terbatas: dua tahun, Tiga tahun, dan seterusnya. - Melalui penunjukan Pada Kantor-Kantor pemerintah dan banyak Kantor swasta, seseorang dapat menjadi pemimpin Karena ditunjuk Oleh orang yang rimasto Lebih Tinggi kedudukannya Dalam instansi yang bersangkutan. - Melalui kombinasi pemilihan dan penunjukan Dalam hal ini dua macam cara yang dapat ditempuh: 1. Dari atasan ditunjuk beberapa calon pemimpin, dan kemudian para Anggota memilih salah seorang Dari Calon-calon tersebut. 2. Para Anggota memilih beberapa calon pemimpin, dan kemudian atasan memilih Salah satu diantaranya. 4. Tipe Dan Aspek Kepemimpinan Tipe-tipe kepemimpinan Berdasarkan sikap-sikap pemimpin dan dari cara mereka menjalankan kepemimpinan, dikenal adanya beberapa tipe kepemimpinan: - Kepemimpinan Pribadi Tipe kepemimpinan di mana pemimpin Secara langsung mengadakan Kontak dengan bawahan. Sehingga Hasil Kerja langsung diketahui Oleh pimpinan Tingkat atas yang Juga menginginkan mengetahui Segala Hal sampai dettaglio. Dalam hal ini Mudah Timbul kepemimpinan Yang Yang sentralistis kurang memperhatikan hirarki atau pendelegasian wewenang dan tanggung Jawab. Akibatnya Jika ada yang pekerjaan Gagal, banyak pihak Tidak mau ikut bertanggung Jawab. - Kepemimpinan Non Pribadi Tipe kepemimpinan di mana pimpinan Tidak mengadakan Kontak langsung dengan bawahan, melainkan melalui saluran jenjang hirarki yang ada Sudah. Dengan demikian Masing-Masing bagian Lebih MERASA bertanggung Jawab. Kelemahannya ada kemungkinan pekerjaan dan keputusan lambat berjalan, Karena Segala sesuatu Harus diputuskan melalui hirarki tingkatan-tingkatan yang panjang. - Kepemimpinan Otoriter Tipe kepemimpinan di mana pemimpin menganggap bahwa kepemimpinan Adalah hak pribadinya sehingga ia Tidak Perlu berkonsultasi dengan orang dan lain Tidak Boleh orang ada yang rimasta turut Campur. Kepemimpinan semacam ini Sering dianggap berbahaya dan banyak mengandung resiko. - Kepemimpinan Demokratis Tipe kepemimpinan di mana pemimpin Selalu bersedia menerima dan menghargai Saran-Saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan, forum melalui musyawarah untuk mencapai kata Sepakat - Kepemimpinan Kebapakan Tipe kepemimpinan di mana pemimpin bertindak sebagai Ayah kepada Anak-anaknya: mendidik , mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati. Pada dasarnya kepemimpinan semacam ini Baik, tetapi kelemahannya Tidak memberikan kesempatan kepada bawahan untuk menjadi tumbuh dewasa dan Lebih bertanggung Jawab. - Kepemimpinan Karismatis Tipe kepemimpinan di mana pemimpin memiliki Daya Tarik yang amat Kuat. Seolah-Olah Dalam diri pemimpin tersebut terdapat kekuatan yang Luar biasa, sehingga Dalam waktu singkat dapat menggerakkan banyak pengikut. Termasuk pemimpin semacam ini misalnya: Gandhi, J. F.Kennedy dan Khomeini. Kepemimpinan tipe ini Adalah baik Selama pemimpin berpegang Teguh kepada morale yang Tinggi dan hukum-hukum yang berlaku. kepemimpinan Aspek-Aspek Pada umumnya dikenal 2 Aspek kepemimpinan, yaitu ASPEK interno dan Aspek eksternal yang sekaligus Harus dimiliki Oleh seorang pemimpin. - Aspek interna, Adalah pandangan seorang pemimpin ke arah masalah masalah ketata-lembagaan yang meliputi: keadaan, Gerak tuntutan, dan tujuan Organisasi yang dipimpinnya. Dalam Aspek ini Harus diperhatikan bahwa: 1. Pandangan pemimpin terhadap Organisasi Harus menyeluruh. 2. Pengambilan keputusan Harus dilakukan dengan Cepat, tepat, dan tegas. 3. Pendelegasian wewenang dan tanggung Jawab kepada bawahan dilaksanakan dengan Baik. 4. Hubungann dengan bawahan Harus terbina baik sehingga Mudah mendapatkan dukungan dan menggerakan mereka. - Aspek eksternal atau Aspek politik, Adalah pandangan seorang pemimpin yang diarahkan ke Luar Organisasi untuk Melihat perkembangan situasi Masyarakat 1. Tugas dan Sifat Kepemimpinan. 2. Tugas-tugas kepemimpinan Tugas Pokok seorang pemimpin sebenarnya Telah Jelas yaitu melaksanakan fungsi-fungsi ge seperti yang Telah disebutkan sebelumnya yang terdiri Dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut Tidak dapat dicapai Hanya Oleh pimpinan seorang Diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja Secara efektif seorang pemimpin di samping Harus memiliki inisiatif dan Kreatif Harus Selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara Lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan Pekerja, kegiatan-kegiatan mengkoordinasikan Baik Secara vertikal (Antara bawahan Dan atasan) maupun Secara horisontal (antar unità bagian atau), Serta memimpin dan mengawasi pekerjaan pelaksanaan. 5. Sifat-sifat atau condizioni Costi-condizioni Costi kepemimpinan Karena seorang pemimpin bertugas menggerakan orang-orang yang dipimpinnya, Maka Sudah barang tentu ia memiliki Harus sifat-sifat yang Lebih dari orang-orang yang dipimpinnya. Banyaknya sifat-sifat yang dituntut bagi seorang pemimpin Berbeda-Beda ideale menurut kegiatan bidang, Jenis atau tipe kepemimpinan, tingkatan dan bahkan Juga Latar belakang budaya dan Kebangsaan. Untuk memperoleh perbandingan yang Luas berikut ini akan diuraikan sifat-sifat atau condizioni Costi-condizioni Costi kepemimpinan yang diajukan Oleh beberapa Ahli, pemuka Masyarakat, dan bahkan berdasarkan Tradisi Masyarakat tertentu. Menurut Dr. Roeslan Abdulgani seorang pemimpin Harus memiliki kelebihan Dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya: rapporto bidang - Kelebihan Dalam. Artinya seseorang pemimpin Harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan ASAS Organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan Organisasi Secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin ke Arah berhasilnya tujuan. - Kelebihan Rohaniah Dalam bidang. Artinya seorang pemimpin Harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran Budi, ketinggian morale, dan kesederhanaan watak. - Kelebihan Lahiriahjasmaniah Dalam bidang. Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh Semangat dan prestasi Kerja sehari-hari yang Baik kepada orang-orang dipimpin yang. Terry menyebutkan adanya 8 buah condizioni Costi yang Harus dipenuhi Oleh seorang pemimpin yang Baik, yaitu memiliki: - Kekuatan atau energi seorang pemimpin Harus memiliki kekuatan lahiriah dan rokhaniah sehingga mampu bekerja keras dan banyak berfikir untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. - Penguasaan Emosional seorang pemimpin Harus dapat menguasai perasaannya dan tidak Mudah Marah dan putus ASA. - Pengetahuan Mengenai hubungan kemanusiaan seorang pemimpin Harus dapat mengadakan hubungan yang manusiawi dengan bawahannya dan orang-orang lain, sehingga Mudah mendapatkan bantuan Dalam setiap kesulitan yang dihadapinya. 1. Motivasi Dan dorongan Pribadi, yang akan mampu menimbulkan Semangat, gairah, dan ketekunan Dalam bekerja. 2. Kecakapan berkomunikasi: kemampuan menyampaikan ide, pendapat Serta keinginan dengan baik kepada orang rimasto, Serta dapat dengan Mudah mengambil intisari pembicaraan. 3. Kecakapan mengajar pemimpin yang baik Adalah guru yang mampu mengajar dan dan memberikan teladan petunjuk-petunjuk, menerangkan Yang Belum dengan Gambaran Jelas Serta memperbaiki yang salah. 4. Kecakapan bergaul: dapat mengetahui sifat dan watak orang rimasto melalui pergaulan agar dengan Mudah dapat memperoleh kesetiaan dan kepercayaan. Sebaiknya bawahan Juga bersedia bekerja dengan senang hati dan sukarela untuk mencapai tujuan. 5. Kemampuan teknis kepemimpinan: mengetahui azas dan tujuan Organisasi. Mampu merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan, mengawasi, dan lain-lain untuk tujuan tercapainya. Seorang pemimpin Harus menguasai baik kemampuan gestionale maupun kemampuan teknis Dalam bidang Usaha yang dipimpinnya. Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah PANCASILA, Jenderal Suharto menyimpulkan beberapa sifat yang Harus dimiliki pemimpin Oleh seorang, 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman Teguh 2. Hing ngarsa cantato tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang Baik di hadapan buah Anak. 3. Hing Madya Mangun Karsa, yaitu bergiat dan menggugah Semangat di tengah-Tengah Masyarakat (Anak Buah). 4. Tut Wuri Handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari belakang kepada Anak Buah. 5. Waspada Purba wisesa, yaitu mengawasi dan Berani mengoreksi Anak Buah. 6. Ambeg Parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang Harus didahulukan. 7. Prasaja, yaitu bertingkah laku yang Sederhana dan tidak berlebih-lebihan 8. Satya, yaitu sikap fedele timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari bawahan terhadap atasan dan juga ke samping. 9. Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran Segala sesuatu untuk keperluan Yang Benar-Benar penting. 10. Sifat TERBUKA, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya. 11. Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tugas dan tanggung Jawab Serta kedudukan kepada Generasi muda guna diteruskannya. Dari Dunia pewayangan dan Pustaka Lama gioco di parole, seringkali dapat kita pelajari sifat-sifat yang wajib dimiliki Oleh seorang pemimpin. Misalnya seperti yang diajarkan Oleh Resi Abiyasa kepada ksatriya Arjuna Dalam kisah-kisah Mahabarata: Heneng, Hening, Heling, dan Hawass: - Heneng artinya tenang seorang pemimpin Harus memiliki sifat tenang Dalam menghadapi Segala persoalan. Jika Mudah gelisah maka Anak buah gioco di parole akan menjadi gelisah. Dengan ketenangan Segala persoalan akan Lebih Mudah dihadapai. - Hening Artinya Cipta seorang pemimpin Harus memiliki ide, prakarsa, dan Kreatif. - Heling Artinya ingat atau Sadar seorang pemimpin Harus Selalu ingat kepada orang-orang yang dipimpinnya atau kepada Rakyat. - Hawas Artinya Waspada seorang pemimpin Harus Selalu Waspada terhadap Segala sesuatu yang mungkin terjadi. Selanjutnya berikut ini 8 sifat yang Harus dimiliki Oleh seorang pemimpin sebagaimana diajarkan Oleh Sri Rama kepada Wibisana ketika hendak menjadi raja di Alengka menggantikan Rahwana kakaknya. Dalam dunia pewayangan ke-8 sikap atau laku ini disebut dengan 8216Hasta Brata8217, meliputi: - Surya Brata Surya artinya matahari. Maksudnya seorang pemimpin Harus memiliki sifat seperti matahari yang dapat memberikan penerangan kepada dunia. Pemimpin Harus mampu memberikan penjelasan tentang Maksud dan tujuan Organisasi. Cakap berkomunikasi Dan mengajar bawahan untuk menjelaskan Segala yang Belum dimengerti. - Bayu Brata Bayu artinya angin, Yang memberikan kesejukan kepada siapapun saat udara Panas. Seorang pemimpin Harus mengetahui dan dan memahami perasaan kehendak Serta pikiran Anak Buah, bersikap Rama tamah dan memiliki Budi yang Tinggi, sehingga dapat memberikan kesejukan kepada segenap bawahannya. - Indra Brata Indra artinya Hujan, Yang kesuburan memberikan. Maksudnya seorang pemimpin Harus dapat mengusahakan dan menjamin kesejahteraan Lahir dan batin orang-orang yang dipimpinnya. - Dhana Brata Dhana artinya harta atau kekayaan. Seorang pemimpin Harus dapat menggunakan Harta kekayaan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama dan Bukan Hanya untuk kepentingan sendiri. Sebaliknya pemimpin bahkan Harus memberikan contoh sikap hidup dan cara hidup yang Sederhana. - Sasi Brata Sasi artinya Bulan, yang dapat membuat senang Siapa saja yang menatapnya. Seorang pemimpin Harus memiliki sifat-sifat yang membuat dirinya disenangi Oleh orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara pemimpin menyenangi dan menghargai bawahannya (Anak buah) - Yama Brata Yama artinya Jiwa. Pemimpin Harus tegas Dalam menegakan Keadilan seperti halnya Dewa Yama Yang Tanpa ragù ragù-dan Tanpa Pandang bulu mencabut jiwa (jika Perlu) mereka yang Salah. Siapa yang salah wajib dikenai hukuman yang setimpal dengan menegakan Keadilan. - Pasa Brata Pasa Adalah senjata Dewa Baruna yang tak pernah meleset mengenai sasarannya. Maksudnya Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin Harus berdasarkan pertimbangan dengan Melihat Fakta-Fakta, bijaksana, sehingga tepat mengenai sasarannya. - Agni Brata Agni artinya api, artinya seorang pemimpin Harus memiliki sifat seperti api yang memberikan kehangatan kepada Anak Buah, membangkitkan Semangat bekerja Yang berapi-api. Dari bandingan-bandingan yang diberikan di ATAS, Tampak betapa Tinggi sifat-sifat atau condizioni Costi-yang condizioni Costi dituntut Bagi seorang pemimpin. Di Dalam kenyataan memang Tidak Mudah bagi seorang pemimpin untuk memenuhi sifat-sifat tersebut Secara sempurna.

Comments

Popular Posts